
diy.kpu.go.id - (15/03/2023) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Bimbingan Teknis Kesiapsiagaan Teknis Insiden Siber. Bimbingan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan Komisi Pemilihan Umum se-Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menangani serta mencegah insiden siber. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Marsekal Pertama TNI Yos Alfantino selaku Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat Badan Siber dan Sandi Negara, Sriyanto selaku Koordinator Pengembangan Ekosistem Badan Siber dan Sandi Negara, Hamdan Kurniawan selaku Ketua KPU DIY, Muhammad Hasyim selaku Sekretaris KPU DIY, Bambang Gunawan selaku Kepala Bagian Perencanaan, Data, dan Informasi Sekretariat DIY, serta pejabat struktural KPU se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Direktur Badan Siber dan Sandi Negara dalam sambutannya menyampaikan bahwa keamanan siber menjadi salah satu isu krusial di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara, insiden siber yang paling banyak ditemukan pada tahun 2022 adalah kebocoran data, ransomware, dan web defacement. Oleh karena itu, keamanan siber perlu mendapat perhatian khusus mengingat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di KPU DIY sebagai saluran pendukung proses penyelenggaraan pemilihan umum. Dalam penyelenggaraan pemilu, KPU DIY bertanggungjawab menjaga data pemilih, pendukung, dan peserta pemilu serta memastikan data tersebut dalam kondisi aman. Sambutan dari Direktur Badan Siber dan Sandi Negara terkait insiden siber ditanggapi secara langsung oleh Hamdan Kurniawan. “Insiden siber pernah dihadapi oleh KPU Bantul pada 2012. Secara spesifik, insiden siber ini menyerang website KPU Bantul yang kemudian melemahkan pelayanan dan akses informasi kepada masyarakat. Bahkan, proses pemulihan website ini memerlukan koordinasi dengan KPU RI dan memakan waktu yang cukup panjang”, ungkap Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan. Bimbingan teknis kesiapsiagaan teknis insiden siber dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait jenis-jenis kejahatan siber dan cara mengatasi insiden siber serta praktik penanganan insiden siber oleh Donny Setyanto dari Badan Siber dan Sandi Negara. Praktik penanganan insiden siber ini difokuskan pada simulasi penanganan phising dan ransomware. Secara spesifik simulasi dilakukan melalui beberapa tahapan, mencakup tahap mendeteksi insiden siber, menganalisis insiden siber berupa ransomware, penanganan insiden siber, koordinasi dengan CSIRT, pemusnahan sumber insiden, dan pemulihan bersama CSIRT. Simulasi ini diikuti oleh seluruh pejabat struktural KPU se-Daerah Istimewa Yogyakarta dan didampingi oleh Badan Siber dan Sandi Negara. Secara keseluruhan, bimbingan teknis kesiapsiagaan teknis insiden siber berjalan dengan lancar. Kegiatan ditutup oleh Sriyanto selaku Koordinator Pengembangan Ekosistem Badan Siber dan Sandi Negara. Harapannya, bimbingan teknis kesiapsiagaan teknis insiden siber mampu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam menghadapi insiden siber dan memberi gambaran manajemen keamanan siber sehingga insiden siber dapat ditangani dengan tepat dan cepat.(rendatin)